Real Story: Bad Attitude


Siapa sih yang tidak suka diskon? Siapa sih yang tidak bisa nahan godaan ada barang yang bagus? Lebih banyak orang yang tidak bisa menahan diri dibanding yang bisa bertahan. Salah satunya bukan aku. Haha.

Bagiku beli barang itu boleh, Kadang kita perlu menikmati uang yang kita hasilkan sendiri dengan kerja keras, tekanan dari Sang Boss serta stress memikirkan tagret yang belum tercapai sama sekali.

Untuk mengapresiasi diriku sendiri, dan setelah lama menghitung-hitung budget, Kuputuskan untuk membeli 1 sepatu dengan brand tertentu. Biasanya aku membeli barang langsung ke official store, takut banget kalau sampai barang yang kuterima tidak original alias palsu. Tapi ternyata murah barang yang langsung ke official store daripada di website official mereka. So setelah berdebat dengan diri sendiri, kuputuskan beli dengan menggunakan Jasa titip ( Jastip) yang berlokasi di Surabaya.

Aku mencari akun instagram milik jastip dan menghubungi jastip tersebut via Whatsapp.

Selamat Pagi kak

Saya Fajar di kota X, Saya mau order yang ini, Kucantumkan barang yang kupilih.

Tak lama kemudian Admin Jastip menjawab dengan menggunakan balasan cepat. Well, Sebenarnya respon dari balasan cepat tersebut berisi rules atau syarat dan ketentuan berlaku. Dan tidak ada bahasan jasa ongkir sama sekali.

Beberapa lama kemudian admin mengabarkan bahwa barang yang aku mau beli sudah tidak ada alias sold out.

Oke, Opsi selanjutnya yang kupikir adalah Apakah aku harus ganti barang dan brand? Kupikir dengan ukuran sepatu yang kuinginkan 38 menjadi 37 pasti akan sangat kekecilan dikaki namun setelah coba kucek melalui website resmi untuk ukuran sepatu di brand tersebut ternyata lumayan besar.

Dan segera saja kuhapus pesanku yang tadi, Aku bilang mau sepatu brand sebelumnya saja,

Aku menanyakan tentang ongkir yang kurang jelas dan ongkos jasa titip namun tidak ada respon juga

Setelah aku bilang akan ganti, baru ada respon lagi jika barang sudah terbeli, padahal barang tersebut tidak aku iyakan sama sekali, admin hanya bilang harga saja.

Well, sempat kesal sih karena pilihan awal yang jauh lebih murah harganya tidak terbeli.

Kemudian aku hanya memberikan saran saja bagi mbak admin:

Me : Next mungkin bisa confirm lagi kak hehe, make sure everything gitu. Makasih

Admin Jastip: Lah sis kan yang plin plan
Admin Jastip: Cust yang d layani ratusan
Admin Jastip: Kok nyalahin sini
Admin Jastip: Sis yang harusnya make sure dlu

Itulah jawaban serta tidak ramah yang diberikan jastip kepadaku. Aku hanya tertawa sedih, Mungkin orangnya tidak bisa membedakan mana kalimat menuduh dan menyalahkan serta mana kalimat memberikan saran.

Aku heran, Aku beli sesuatu, I mean that’s for the first time beli lewat jastip tapi well, Lihat betapa kasarnya admin jastip ini. Aku tidak tahu apakah yang punya jastip atau bukan, tapi menyalahkan customer dan melabeli plin plan bukalah hal yang bijak. 😦

Kita sesama manusia, Bisa berpikir dan berbicara. Namun Aku yakin jika admin jastip ini cerdas secara emosional pasti dia akan bilang oke atau setidaknya menyadari apa yang salah tapi eh mungkin karakter orangnya seperti itu, Tidak ada yang menyalahkan tapi merasa disalahkan.

I hope She changed her attitude, memang pelanggannya bukan hanya aku. Tapi apa salahnya jika bertata krama antar manusia?

Inilah pengalaman burukku dengan salah seorang jastip di surabaya. Tidak bermaksud menjelekkan tapi inilah faktanya. Kapok, bertahun-tahun aku beli online dan chat dengan admin store, mereka selalu ramah, Never judge like above. Tapi yaaa mungkin hari ini aku kurang beruntung kawan. Haha.

Apakah kamu pernah mengalami hal yang sama?

Rakkaudella,
FJ

Leave a comment