Real Story: Day-2 Isolation


Aku masih berbaring diranjang yang sama. Hari itu sepertinya semua tampak normal, napsu makan masih normal juga cara bernapas juga masih normal.

Di samping bantal dan bantal yang kugunakan tersedia berbagai obat dan ramuan ajaib serta termos biru besar persediaan minumku. Ada vitamin C, D, hingga british propolis yang harganya sama sekali tidak murah dan masker KN95 yang kubeli online hasil dari tindakan preventifku yang kelewatan 😂😅😅.

Entah kenapa aku tambah ikhlas saja menerima nasibku. Kalau ketika hari pertama aku shock karena positif, hari ini adalah hari baru. Kubuka lembaran baru meskipun tidak semudah hari normal.

Kegiatanku hari itu sangatlah membosankan, hanya membaca novel, berdzikir lebih banyak serta baca quran saja. Maksudku bukannnya aku tidak bersyukur tapi dikurung di kamar sendiri tanpa teman kadang membuatmu agak lelah. Alhasil siang itu aku tertidur pulas. 😴😴😴

Tidak pernah kusangka hari itu, badanku panas menggigil kedinginan. Satu layer selimut saja tidak cukup, kuputuskan untuk memakai kaos kaki, sudah kuduga juga hal ini terjadi soalnya aku banyak membaca berita, namun alhamdulillah sudah ada panadol disampingku, termometer serta air hangat yang kuandalkan saat itu.

Jujur saja seumur-umur baru pertama kali ini aku memakai termometer. Jadi jangan heran jika terkesan norak yaa guys. Cara pakai ala aku, aku hanya memastikan termometerku dalam keadaan nol setelah itu kuselipkan didalam ketiak, belum saja tanda berbunyi sudah kulihat saja suhu tubuhku di termometer, eehh tapi ternyata aku salah guys, harusnya aku menunggu tanda beep berbunyi sehingga suhu tubuhku valid. 😂😂🤣🤣.

Suhu tubuhku masih dikisaran 37-38 derajat celsius. Kadang suhu bisa mencapai 39,5 atau lebih guys tergantung dengan daya tahan tubuh kalian. Setiap menit ketika aku terbangun dari tidur menggigil, kupastikan diriku mengambil termometer agar bisa langsung kutindak dengan obat panadol atau paracetamol yang kupunya. Alhasil demam reda dengan cepat.😀

Hari itu nafsu makanku terjun bebas guys alias turun drastis, mataku sayu dan bibirku memutih serta wajah pucat disertai dengan warna kemerahan di lingkaran mata. Seperti layaknya vampir di serial twilight saga saja guys 😆😅

Hari itu berjalan lambat sekali, aku tidak berani bilang umiku dirumahjika aku mengalami demam karena tentu saja beliau akan panik dan berakibat akan lebih banyak saran dari beliau untuk minum ini dan itu yang sumbernya tidak valid alias katanya katanya. 😂😂

So kuputuskan untuk lebih tenang dan tetap beristirahat juga menelan saja semua makanan yang terasa tidak menggoda lidah ini, tapi apa daya untuk menciptakan imun harus dengan hal yang sehat dan bernutrisi untuk tubuh.

Dikala malam menjelang aku berinisiatif untuk menguap hidung serta wajahku dengan air rebusan yang masih super duper panas, fungsinya jika nafas terasa tercekat, akan lebih mudah untuk bernafas serta tak lupa inhaler selalu setia disamping bantal. 😁 setelah menguap diri, aku jatuh tertidur dengan posisi sedikit duduk, karena posisi inilah yang membuat saturasi oksigen naik sehingga tak perlu membeli saturasi oksigen yang lagi naik daun itu.

Kadang tengah malam aku terbangun, dikala semua orang tidur dan tidak ada yang tahu apa sebenarnya yang kurasakan, tapi 1 hal yang pasti, Aku selalu percaya jika sakit dan hidup itu hanya sementara, pikiran positif dan happy sangat berpengaruh ketika menjalani isolasi mandiri seorang diri, kalau ramai-ramai namanya kemah masal. Hahaha. 😀😁😂

Bagaimana denganmu? Apa yang kamu rasakan? Semoga hari ini menjadi hari dimana kita bisa berinstropeksi diri, bermunasabah dan bertobat pada-Nya

Rakkaudella,

FJ

4 Comments Add yours

  1. Semoga lekas sembuh, Kak. Aamiin.
    Tetap semangat untuk sembuh Kak 😊

    1. fajarlatif says:

      Terima kasih, InsyaAllah ini sudah sembuh tapi gantian adek, sepupu dan umiku. Hehe. Kakak juga jaga kesehatan, Semoga selalu dalam Lindungan-Nya, Amiiin

      1. Sama-sama, Kak. Alhamdulillah kalau Kakak sudah sembuh. Semoga umi, adik, dan sepupu juga semangat sembuh.
        Aamiin, Aamiin. Terima kasih doanya, Kak 🙏

  2. fajarlatif says:

    Amiin Yaa Rabbal Alamin

Leave a comment