Book Review: Helen Dan Sukanta By Pidi Baiq


Author Synopsis: Di restoran Indonesia Lachende Javaan, Haarlem, Belanda, tahun 2000, Nyonya bercerita kepada saya tentang masa lalunya selama dia tinggal di Hindi Belanda, Yang kini bernama Indonesia.

“Saya lahir dan tumbuh di Ciwidey. Masa remaja saya, saya habiskan di Bandung, sampai kemudian Jepang datang pada tahun 1942 dan mengubah semuanya.”

Nyonya Helen kemudian menceritakan juga kisah asrama yang dia jalin bersama Sukanta, seorang pribumi. “Firasat saya benar, Saya menyukai Sukanta. Itulah yang saya rasakan.”

Harus ada yang mengerti bagaimana Nyonya Helen merasakan semua kenangannya. Tidak ada yang tahu sudah berapa banyak rasa rindu menguasai dirinya sejak dia mengucapkan selamat tinggal kepada Indonesia.

“Nah, Sekarang, diamlah. Ini cerita saya, dan semuanya benar-benar terjadi.”

Ini adalah kisah romansa pertama yang saya baca setelah sekian lama. Buku ini tidak pernah terpikir hingga teman jauh di Bali mengirimkan buku ini sebagai hadiah ulang tahun entah ke berapa.

Kisahnya tentang dua insan manusia yang jatuh cinta karena biasa melihat, mendengar, berbicara dan bertemu. Helen & Sukanta, kisah perbedaan kasta dalam sejarah Hindia-Belanda, Saat itu belanda masih menguasai indonesia, Warga Hindia dipandang sebagai kalangan rendah pribumi yang tak pantas mendapatkan jabatan lebih tinggi dibanding dibanding bangsa Eropa. Kebanyakan dari kaum pribumi hanya bekerja sebagai pekerja kasar, kuli, buruh, dan juga pembantu para bangsa Eropa, khususnya Belanda.

Helen bertemu Sukanta atau biasa dipanggil Ukan di Tjiwidei (Ciwidey). Awalnya Helen hanya penasaran tentang Ukan, dan tak lama Helen menyadari bahwa Ukan menjadi bagian terpenting dalam hidup Helen. Halangan dan rintangan selalu menghadang kisah cinta mereka, hingga Ukan menghilang lenyap tak meninggalkan jejak sama sekali, Entah masih hidup atau dibunuh.

Berat sekali bagi Helen untuk kehilangan sosok yang ia cintai dan Helen memutuskan untuk tinggal di bandung bersama sitih, Sang pembantu. Kenangan tentang Ukan sangatlah sulit di hapus, meskipun Helen berusaha untuk menghapus semua kenangan tentang Ukan, Namun tidak berhasil. Banyak laki-laki yang menginginkan Helen terutama Hans, teman baru Helen. Namun sia-sia saja. Karena di hati Helen hanya ada Ukan dan Ukan seorang.

Bagaimana Kisah cinta Helen dan Sukanta ini berakhir? Yuukk baca langsung!

Menurut saya kisah ini akan membuat imajinasi kita mundur ke tahun-tahun penjajahan Belanda dan Jepang sebelum meraih kemerdekaan, Disini digambarkan jelas bagaimana Belanda menjajah belanda selama 350 tahun atau 3,5 abad. Inilah adalah romansa klasik dengan latar belakang masa kolonialisme dari Pidi Baiq. Kalau ditelusuri memang kisah Pidi baiq menceritakan kisah lama yang diceritakan ulang, seperti Dilan dan Milea dan novel-novel lainnya. Kisah ini cocok sekali untuk kamu yang menghabiskan waktu santai dengan bacaan. Kisahnya mengalir saja.

Apakah kamu pernah membaca novel Pidi Baiq?

Rakkaudella,

FJ

Book Review lainnya:

Leave a comment