Book Review: The Hen Who Dreamed She Could Fly By Hwang Sun Mi


Author Synopsis:

Dari balik kandang, Seekor ayam petelur yang menamai dirinya sendiri Daun selalu menyaksikan kehidupan keluarga halaman yang penuh kebahagiaan. Ayam Betina mengerami telur. Bebek-bebek berbaris menuju bendungan. Anjing tua yang selalu kalah ketika berebut makanan dengan Ayam jantan. Daun ingin berhenti menjadi ayam petelur. Daun ingin keluar, bebas dan menjadi ibu; Bertelur dan mengeraminya.

Tatkala kesempatan keluar kandang tiba, Daun haru berhadapan dengan penolakan keluarga halaman dan ancaman Musang lapar yang hendak menerkam. Hidup di luar kandang tidak semudah yang Daun bayangkan. Namun Daun berhasil menetaskan jambul Hijau, Seekor anak bebek yang berbeda dengan bebek-bebek di halaman.

Then Hen Who Dreamed She Could Fly adalah dongeng indah yang menguatkan tekad untuk memupuk impian. Sebuah kisah tentang bersikap penuh kasih sayang, keberanian, pengorbanan, dan tulus mencintai tanpa membeda-bedakan. Begitu diterbitkan, Then Hen Who Dreamed She Could Fly langsung mencuri perhatian pembaca Korea. Berada di daftar buku terlaris selama sepuluh tahun berturut-turut dan menginspirasi film animasi terpoluler dalam sejarah Korea.

Novel ini adalah salah satu novel Best Seller di Korea. Dari covernya dan judulnya saja sudah sangat menarik yakni jika di terjemahkan artinya ayam betina yang bermimpi untuk terbang.

Sepertinya sedikit klise, Ayam yang bisa terbang. Namanya Daun, Ayam betina petelur yang selalu bermimpi untuk keluar dari kadang besi dan hidup tenang di halaman rumah seperti ayam, anjing bahkan para bebek lainnya. Suatu hari, Daun mempunyai ide agar bisa keluar dari kandang dengan cara mogok makan dan tak menghasilkan telur sama sekali. Kalaupun menghasil telur pun hanya 1 biji saja dan yang pasti telurnya busuk dan tak layak untuk dijual ke pelanggan.

Ketika sudah keluar dari kandang besi, Banyak hal yang tidak dapat di prediksi oleh Daun, Seperti nyaris mati di mangsa oleh Musang serta bertemu dengan Bebek pengelana. Disinilah hidup Daun berubah 100 derajat. Banyak hal yang tak seindah yang dibayangkan Daun, Hingga membuat Daun menjadi Ayam petelur yang kuat dan kokoh meskipun beberapa kali harus berhadapan langsung dengan Musang sang pemangsa.

Ini adalah novel dengan cerita penuh lika-liku kehidupan. Membuat kita menyadari bahwa hidup ini bukan cuman untuk bermimpi tapi menjadikan mimpi itu kenyataan memang tidak mudah, penuh derita, hinaan, bahkan kesulitan. Tapi satu hal yang novel ini pesankan kepada kita untuk terus maju walaupun rintangan menghadang. Ini adalah novel fabel yang menggugah perasaan yang faktanya banyak manusia yang merasakannya juga.

Hwang Sun Mi mengeluarkan novel serupa seperti The Dog Who Dared to Dream, Miracle on cherry hill dan masih banyak lainnya.

Mungkin jika kmau sedang mengalami mental break down, insecure, Saya sangat merekomendasikan novel ini, dengan bahasa ringan serta tidak terlalu tebal cocok sekali untuk menemani hari santaimu.

Happy Reading,

Rakkaudella,

FJ

Books review lainnya:

Leave a comment